Nyeri Sendi terjadi karena beberapa hal
antara lain patah tulang, kecapean, dan mengangkat beban terlalu berat. Jika
kamu mengalami nyeri sendi tentu hal tersebut dapat diatasi dengan olahraga,
obat-obatan dan diet. Untuk mengurangi resiko nyeri sendi sebaiknya kamu
menghindari 5 makanan sebagai berikut:
1.
Gula Buatan
Jika kamu gemar mengkonsumsi makanan
dengan gula yang tinggi maka hal tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan
tubuh. Untuk itu hindari mengkonsumsi gula secara berlebih karena jumlah gula
yang tinggi dapat meningkatkan tingkat AGEs dalam tubuh menyebabkan peradangan.
Selain itu, gula juga memicu pelepasan zat inflamasi yang disebut sitokin dalam tubuh. Hal ini
akan memperparah nyeri sendi yang sedang kamu alami.
2.
Olahan Daging Merah
Seperti yang sering kita dengar bahwa
olahan daging dapat menyebabkan tubuh menjadi tidak sehat karena kandungan
kimia berbahaya seperti nitrit dan purin yang dapat meningkatkan peradangan dan
nyeri dalam tubuh. Telah diketahui bahwa kandungan glycan dalam daging merah
dapat menyebabkan kanker untuk tubuh.
3.
Telur
Telur terutama bagian kuning telur
mengandung asam arakidonat yang mengarah kepada prostaglandin yang dapat memicu
peradangan dalam tubuh. Selain itu telur juga mengandung lemak jenuh yang dapat
berkontribusi terhadap peradangan dan nyeri sendi.
4.
Produk Olahan Susu
Produk susu juga dapat menyebabkan nyeri
sendi karena tingginya tingkat kasein protein dalam produk susu memicu
peradangan dan nyeri sendi, Hindari susu pasteurisasi ketika menderita nyeri
sendi atau jenis lain dari nyeri kronis. Sebaliknya pilihlah susu kedelai,
margarine, susu almond, tahu, dan produk non-susu lainnya.
5.
Minyak Jagung
Minyak jagung seperti yang telah kita
ketahui mengandung asam lemak omega 6 yang tinggi yang dapat memicu tubuh untuk
memproduksi bahan kimia pro-inflamasi, Telah diketahui dan diuji bahwa
peningkatan omega 6 dapat memicu nyeri sendi pada tubuh kamu.
Itu dia 5 makanan yang harus kamu hindari
agar bisa terhindar dari resiko nyeri sendi. Seperti kata pepatah lebih baik mencegah daripada
mengobati bukan?